Hari keempat adalah hari terakhir rangkaian acara inti Fortasi Muallimin 2014. Agenda utama di hari ini adalah rihlah, panitia memilih Museum Arkeologi Sangiran sebagai lokasi rihlah Fortasi Muallimin 2014. Lokasi ini selain memiliki kelebihan berupa wahana edukatif yang cukup menarik, juga menjadi sarana panitia untuk mencetak sejarah karena di tahun-tahun sebelumnya Rihlah Fortasi Muallimin hanya berkutat di Taman Kyai Langgeng Magelang tanpa ada terobosan. Panitia pun mencoba menciptakan terobosan yang dimaksud.
Panitia dan peserta telah siap berkumpul di madrasah pada pukul 06.15 pagi untuk pembagian kaus, dan segala macam persiapan serta pengarahan dari Tim Rihlah. Selain panitia dan peserta, juga ada musyrif masing-masing kelas dari peserta yang mendampingi rihlah Fortasi ini. Panitia-peserta-pendamping siap, 8 bus pun telah siap sedia menunggu panitia-peserta-pendamping.
|
Menuju bis masing-masing
|
|
Istirahat-makan
|
|
Suasana bus |
Bus-bus yang membawa panitia-peserta-pendamping berangkat dari madrasah pada pukul 7.15 dan sampai di Sangiran pada pukul 10.10. Setelah turun dari bus, Tim Acara berkoordinasi dengan Tim Fasilitator mengumpulkan peserta untuk diberikan pengarahan tentang tata-cara berkeliling di Museum Arkeologi Sangiran. Setelah pengarahan, panitia bekerjasama dengan tourist's guide resmi dari Museum Sangiran untuk memandu peserta Fortasi Muallimin 2014. Antara lain peserta menyaksikan pemutaran film tentang sejarah manusia purba dan juga berkeliling sekitar museum untuk menambah pengetahuan tentang sejarah peradaban manusia yang biasanya hanya dipelajari melalui tulisan di pelajaran Sejarah. Di museum inilah kita bisa belajar tentang pentingnya berkarya -berkarya membuat manusia dikenal dan dikenang sampai namanya, tanpa karya membuat manusia hanya dikenal spesiesnya.
|
Suasana jelang pemutaran film |
|
Salah satu sudut museum |
|
Salah satu sudut pandang diorama di Museum Sangiran |
|
Edukasi + alam terbuka |
Tepat menjelang waktu dzuhur, para peserta telah selesai mengelilingi Situs Sangiran. Setelah mengelilingi Situs Sangiran dan sholat dzuhur berjamaah, peserta diberikan waktu untuk DAMAI (Ibadah, Makan, dan Istirahat) sampai pukul 13.00. Setelah itu, peserta kembali berkumpul untuk acara selanjutnya; pengumuman peserta terbaik Fortasi.
Pengumuman peserta tebaik Fortasi digabung dengan perayaan ulangtahun beberapa peserta secara sederhana. Acara ini dikemas dengan beberapa sandiwara seperti halnya "penggojlokan" yang membuat suasana terasa sedikit tegang dan mencekam. Setelah beberapa sandiwara terlewati, akhirnya peserta terbaik atas nama Nabil Hukma Zulhaiba dari kelompok 7 dideklarasikan, pengumuman peserta terbaik beserta perayaan ulangtahun untuk peserta ini mendapat applause yang sangat meriah dari peserta maupun panitia, bahkan dari penjual makanan sekitar.
Setelah berbagai rangkaian acara, rihlah akhirnya selesai. Ditutup dengan prosesi penutupan formal yang dibawakan Ust. Misbachul Munir akhirnya secara resmi baik rihlah secara khusus maupun Fortasi secara keseluruhan dinyatakan berakhir. Panitia-peserta-pendamping-pimpinan madrasah pun meninggalkan lokasi rihlah pada pukul 16.00 dan sampai di madrasah pada pukul 19.00. (selesai)
0 komentar :
Posting Komentar